Monday, 3 October 2011

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

A.  Pengertian kurikulum
Kurikulum adalah segala sesuatu yang direncanakan, diprogramkan, dan perlu diawasi oleh lembaga pendidikan, tujuannya mengembangkan prinsip hidup yang dimiliki serta mengoptimalkankan proses dari sejumlah pelajaran.
B.    Sudut pandang dari kurikulum
Ø  Secara sempit: sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh untuk mendapatkan tingkatan atau ijazah.
Ø  Secara luas: segala sesuatu yang bercorak pendidikan.
Ø  Secara etimologis: Webster’s Third New International Distionery menyebutkan kurikulum berasal dari kata curere dalam bahasa latin Currerre yang berarti “berlari cepat”. Currerre dikatabendakan menjadi Curriculum yang berarti “Lari cepat, pacuan, balapan berkereta”.Menurut satuan pelajaran SPG yang dibuat oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kurikulum berasal dari bahasa Yunani yang berarti “jarak yang ditempuh”. Semula dipakai dalam dunia olahraga. Pada saat itu kurikulum diartikan sebagai jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari mulai dari start sampai finish untuk memperoleh medali atau penghargaan.
Ø  Secara konsepsional
Ø  Secara konseptual
Ø  Secara actual
C.   Dasar / landasan / azas pengembangan kurikulum Filosofis:
Filsafat memegang peranan penting dalam pengembangan kuikulum. Sama halnya seperti dalam Filsafat Pendidikan, kita dikenalkan pada berbagai aliran filsafat, seperti : perenialisme, essensialisme, eksistesialisme, progresivisme, dan rekonstruktivisme. Dalam pengembangan kurikulum berlandaskan pada aliran-aliran filsafat tertentu, sehingga akan mewarnai terhadap konsep dan implementasi kurikulum yang dikembangkan.
1.    Sosiologis:
Landasan sosial budaya, adalah asumsi-asumsi yang bersumber dari sosiologi dan antropologi yang dijadikan titik tolah dalam mengembangkan kurikulum.
2.            Psikologis:
Nana Syaodih Sukmadinata (1997) mengemukakan bahwa minimal terdapat dua bidang psikologi yang mendasari pengembangan kurikulum yaitu (1) psikologi perkembangan dan (2) psikologi belajar. Psikologi perkembangan merupakan ilmu yang mempelajari tentang perilaku individu berkenaan dengan perkembangannya. Dalam psikologi perkembangan dikaji tentang hakekat perkembangan, pentahapan perkembangan, aspek-aspek perkembangan, tugas-tugas perkembangan individu, serta hal-hal lainnya yang berhubungan perkembangan individu, yang semuanya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan mendasari pengembangan kurikulum. Psikologi belajar merupakan ilmu yang mempelajari tentang perilaku individu dalam konteks belajar. Psikologi belajar mengkaji tentang hakekat belajar dan teori-teori belajar, serta berbagai aspek perilaku individu lainnya dalam belajar, yang semuanya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan sekaligus mendasari pengembangan kurikulum
3.    Organisatoris:
4.    Iptek
Di dalam Iptek, kurikulum seyogyanya dapat mengakomodir dan mengantisipasi laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga peserta didik dapat mengimbangi dan sekaligus mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kemaslahatan dan kelangsungan hidup manusia.
5.    Imtak:
Senantiasa berdasarkan kepada keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan YME.
D.   Tujuan kurikulum
1.    Tujuan
Kurikulum merupakan suatu program yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan pendidikan. Tujuan itulah yang dijadikan arah atau acuan segala kegiatan pendidikan yang dijalankan. Berhasil atau tidaknya program pengajaran di Sekolah dapt diukur dari seberapa jauh dan banyaknya pencapaian tujuan-tujuan tersebut. Dalam setiap kurikulum lembaga pendidikan, pasti dicantumkian tujuan-tujuan pendidikan yang akan atau harus dicapai oleh lembaga pendidikan yang bersangkutan.
Tujuan kurikulum biasanya terbagi atas tiga level atau tingkatan, yaitu;
a.Tujuan Jangka Panjang (aims)
Tujuan ini, menggambarkan tujuan hidup yang diharapkan serta didasarkan pada nilai yang diambil dari filsafat. Tujuan ini tidak berhubungan langsung dengan tujuan sekolah, melainkan sebagai target setelah anak didik menyelesaikan sekolah, seperti;
self realization, ethical character, civic responsibility.
b.Tujuan Jangka Menengah (goals)
Tujuan ini merujuk pada tujuan sekolah yang berdasarkan pada jenjangnya, misalnya; sekolah SD, SMJP, SMA dan lain-lainnya.
c.Tujuan Jangka Dekat (objective)
Tujuan yang dikhususkan pada pembelajaran dikelas, misalnya; siswa dapat mengerjakan perkalian dengan betul, siswa dapat mempraktekkan sholat, dan sebagainya.
2.    Materi
Isi program kurikulum adalah segala sesuatu yang diberikan kepada anak didik dalam kegiatan belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan. Isi kurikulum meliputi jenis-jenis bidang studi yang diajarkan dan isi program masing-masing bidang studi tersebut. Bidang-bidang studi tersebut disesuaikan dengan jenis, jenjang maupun jalur pendidikan yang ada.
3.    Pembelajaran/KBM
Komponen ini sangat penting dalam sistem pengajaran, sebab diharapkan melalui proses belajar mengajar akan terjadi perubahan-perubahan tingkah laku pada diri peserta didik. Keberhasilan pelaksanaan proses belajar mengajar merupakan indicator keberhasilan pelaksanaan kurikulum.
Kemampuan guru dalam menciptakan suasana pengajaran yang kondusif, merupakan indicator kreativitas dan efektifitas guru dalam mengajar. Dan hal tersebut dapat dicapai bila guru dapat;
a.memusatkan pada kepribadiannya dalam mengajar.
b.Menerapkan metode mengajarnya
c.Memusatkan pada proses dan produknya
d.Memusatkan pada kompetensi yang relevan.
E.    Evaluasi
Dalam pengertian terbatas, evaluasi kurikulum dimaksudkan untuk memeriksa tingkat ketercapaian tujuan-tujuan pendidikan yang ingin diwujudkan melalui kurikulum yang bersangkutan. Sebagaimana dikemukakan oleh Wright bahwa: “curriculum evaluation may be defined as the estimation of growth and progress of students toward objectives or values of the curriculum
Sedangkan dalam pengertian yang lebih luas, evaluasi kurikulum dimaksudkan untuk memeriksa kinerja kurikulum secara keseluruhan ditinjau dari berbagai kriteria. Indikator kinerja yang dievaluasi tidak hanya terbatas pada efektivitas saja, namun juga relevansi, efisiensi, kelaikan (feasibility) program. Sementara itu, Hilda Taba menjelaskan hal-hal yang dievaluasi dalam kurikulum, yaitu meliputi ; “ objective, it’s scope, the quality of personnel in charger of it, the capacity of students, the relative importance of various subject, the degree to which objectives are implemented, the equipment and materials and so on.”
F.    pengembangan kurikulum
a.    Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
b.    Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan, tanpa membedakan agama, suku, budaya dan adat istiadat, serta status sosial ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.
c.    Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni berkembang secara dinamis, dan oleh karena itu semangat dan isi kurikulum mendorong peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
d.    Relevan dengan kebutuhan kehidupan. Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.
e.    Menyeluruh dan berkesinambungan. Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.
f.     Belajar sepanjang hayat. Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal dan informal, dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.
g.    Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
G.   fungsi kurikulum
a.    Fungsi Integrasi
Fungsi integrasi mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu menghasilkan pribadi-pribadi yang utuh. Siswa pada dasarnya merupakan anggota dan bagian integral masyarakat.ke jenjang yang lebih tinggi.
b.     Fungsi Diferensiasi
Mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu memberikan layanan terhadap perbedaan individusiswa. Setiap siswa memiliki perbedaan baik dari aspek fisik maupun psikis.
c.    Fungsi persiapan
Mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu memprsiapkan siswa melanjutkan studi ke jenjang pendidikan yang lebih.
H.   Peranan kurikulum
a.    Peranan Konservatif.
Peranan ini menekankan bahwa kurikulum sebagai sarana untuk mentrans-misikan nilai-nilai warisan budaya masa lalu yang dianggap masih relevan dengan masa kini kepada generasi muda, dalam hal ini para siswa. Dengan demikian, peranan konservatif ini pada hakikatnya menempatkan kurikulum, yang berorientasi ke masa lampau.
b.    Peranan Kreatif.
Peranan ini menekankan bahwa kurikulum harus mampu mengembang-kan sesuatu yang baru sesuai dengan perkembangan yang terjadi dan kebu-tuhan-kebutuhan masyarakat pada masa sekarang dan masa mendatang. Kuri-kulum harus mengandung hal-hal yang dapat membantu setiap siswa mengem-bangkan semua potensi yang ada pada dirinya untuk memperoleh pengetahu-an-pengetahuan baru, kemampuan-kemampuan baru, serta cara berpikir baru yang dibutuhkan dalam kehidupannya.
c.    Peranan Kritis dan Evaluatif.
Peranan ini dilatarbelakangi oleh adanya kenyataan bahwa nilai-nilai dan budaya yang hidup dalam masyarakat senantiasa mengalami perubahan, se-hingga pewarisan nilai-nilai dan budaya masa lalu kepada siswa perlu disesu-aikan dengan kondisi yang terjadi pada masa sekarang. Selain itu, perkembang-an yang terjadi pada masa sekarang dan masa mendatang belum tentu sesuai dengan apa yang dibutuhkan.
I.    Masalah kurikulum
1.    Kesulitan dalam melakukan randomisasi
Kesulitan melakukan penelitian evaluasi kurikulum dengan metode randomisasi dapat disebabkan karena subjek penelitian yang akan diteliti sedikit atau kemungkinan hanya institusi itu sendiri yang melakukannya. Apabila intervensi yang digunakan hanya pada institusi tersebut  maka timbul pertanyaan, “apakah mungkin mencari kelompok kontrol dan randomisasi?”.
2.     Kesulitan mencari alat ukur
Evaluasi pendidikan merupakan salah satu komponen utama yang tidak dapat dipisahkan dari rencana pendidikan. Namun perlu dicatat bahwa tidak semua bentuk evaluasi dapat dipakai untuk mengukur pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditentukan. Informasi tentang tingkat keberhasilan pendidikan akan dapat dilihat apabila alat evaluasi yang digunakan sesuai dan dapat mengukur setiap tujuan. Alat ukur yang tidak relevan dapat mengakibatkan hasil pengukuran tidak tepat bahkan salah sama sekali.
J.    pengertian belajar
è Belajar adalah proses kegiatan mencari dari yang tidak tahu menjadi tahu dengan memanfaatkan sumber-sumber yang ada dan saling berinteraksi.
K.   Komponen belajar
a.    Pendekatan adalah pola umum
b.    Strategi adalah perwujudan dari pola umum
c.    Metoda adalah cara-cara yang kita gunakan disesuaikan dengan strategi yang kita pilih dan kita tetapkan sehingga tujuan dapat tercapai secara efektif dan efisien.
d.    Tekhnik/taktik adalah cara-cara yang digunakan seseorang dalam pembelajaran yang dilatarbelakangi oleh pendidikan, pengalaman atau keterampilan orang itu.
L.          Keberhasilan belajar
a.    Faktor internal : pengaruh yang berasal dari dalam diri sendiri. Misalnya cita-cita, motivasi, atau keinginan yang kuat.
b.    Faktor eksternal : pengaruh yang berasal dari luar diri sendiri, termasuk di dalamnya yaitu sumber ( orang lain, alat, tempat, materi, aktivitas)
M.         Pilar belajar
a.    Belajar mengetahui (learning to know) :
Belajar mengetahui merupakan kegiatan untuk memperoleh, memperdalam dan memanfaatkan pengetahuan.
b.    Belajar berkarya (learning to do)
Belajar berkarya adalah balajar atau berlatih menguasai keterampilan dan kompetensi kerja.
c.    Belajar hidup bersama (learning to live together)
Agar mampu berinteraksi, berkomonikasi, bekerja sama dan hidup bersama antar kelompok dituntut belajar hidup bersama.
d.    Belajar berkembang utuh (learning to be)
Manusia yang seluruh aspek kepribadiannya berkembang secara optimal dan seimbang, baik aspek intelektual, emosi, sosial, fisik, maupun moral. Untuk mencapai sasaran demikian individu dituntut banyak belajar mengembangkan seluruh aspek kepribadiannya.
N.         Faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar
a.    Faktor Intern :
Keadaan yang muncul dari dalam diri siswa, seperti lemahnya IQ anak, keterbatasan Indra.
b.    Faktor Ekstern:
Faktor yang muncul dari luar diri siswa, seperti faktor lingkungan keluarga yang buruk, lingkungan sekolah yang kurang kondusif atau lingkungan masyarakat yang buruk.
O.         Istilah-istilah belajar yang ada hubungannya dengan kurikulum:
a.    Separate subject curriculum
Kurikulum ini menyajikan materi pelajaran dalam bentuk subyek-subyek tertentu yang terpisah-pisah. Kurikulum yang disusun dalam bentuk terpesah-pisah ini lebih bersifat subject centered, yaitu berpusat pada bahan pelajaran, dari pada child centered, yang berpusat pada minat dan kebutuhan peserta didik. Kurikulum bentuk ini disusun berdasarkan pandangan ilmu jiwa asosiasi, yaitu mengharapkan terjadinga kepribadian
yang bulat berdasarkan potongan-potongan pengetahuan.
Kelebihan kurikulum ini antara lain :
·         Bahan pelajaran dapat disampaikan secara logis, sistematis dan berkesinambungan
Organisasinya sangat sederhan, mudah direncanakan, mudah dilaksanakan, dan mudah pula diadakan perubahan.
·         Kurikulum ini mudah dievaluasi, untuk selanjutnya diadakan perbaikan seperlunya.
Memudahkan guru untuk menyampaikan materi, karena guru hanya dibebani menyampaikan materi-materi tertentu yang sesuai dengan kompetensinya saja.
Adapun kelemahan kurikulum ini antara lain:
·         Kurikulum ini memberikan pelajaran secara terpisah-pisah yang tidak ada hubungannya dengan materi lain sehingga penguasaan peserta didik atas materi merupakan sesuatu yang lepas antara satu dengan lainnya.
·         Kurikulum ini kurang mengakomodasi minat dan bakat peserta didik.
Kurikulum ini cenderung statis karena sudah direncanakan terlebih dahulu.
Kurikulum ini hanya mengembangkan ranah kognitif, dan kurang memperhatikan ranah afektifnya.
b.    Correlated Subject curriculum
Kurikulum ini berusaha menghubungkan antara dua mata pelajaran atau lebih, sehingga diharapkan peserta didik akan memperoleh pengetahuan yang utuh dan tidak sepotong-potong seperti pada separate subject curriculum, misalnya menghubungkan antara matematika, fisika, kimia dan biologi yang semuanya tergolong dalam IPA; menghubungkan antara sejarah, ekonomi, dan ilmu social yang memang termasuk dalam IPS.
Kelebihan kurikulum ini antara lain:
·         Adanya korelasi antara berbagai mata pelajaran, sehingga dapat menopang kebulatan pengalaman dan pengetahuan peserta didik.
·         Adanya kemampuan peserta didik untuk menerapkan pengetahuan secara fungsional, karena mereka dapat memanfaatkan korelasi antar mata pelajaran untuk memecahkan berbagai masalah yang dihadapi.
Adapun kekurangan kurikulum ini adalah:
·         Kurikulum ini, sebagaimana separate sumject curriculum, juga belum menyentuh aspek emosi.
·         Penggabungan beberapa mata pelajaran yang lebih luas tidak memberikan pengetahuan yang sistematis dan mendalam
c.    Integrated Curriculum
Kurikulum ini benar-benar menghilangkan batas di antara berbagai mata pelajaran. Keseluruhan mata pelajaran dilebur menjadi satu dan disajikan dalam bentuk unit. Dengan adanya kebulatan bahan pelajaran, diharapkan dapat terbentuk kebulatan pengetahuan peserta didik yang sesuai dengan lingkungan masyarakatnnya. Oleh karena itu, materi pembelajaran harus disesuaikan dengan situasi, masalah, dan kebutuhan kehidupan di luar sekolah.
Kelebihan kurikilum ini antara lain:
·         Kurikulum ini sesuai dengan teori baru tentang belajar yang mendasarkan berbagai kegiatan pada pengalaman, kesanggupan dan minat anak.
·         Kurikulum ini memungkin danya hubungan saling menguntungkan antara sekolah dengan masyarakat, karena masyarakat menjadi laboratorium bagi peserta didik.
Kelemahan kurikulum ini antara lain:
·         Tidak mempunyai organisasi yang logis dan sistematis
·         Pelaksanaannya membutuhkan prasarana yang harus lengkap
·         Sulit diadakan evaluasi terhadap efektivitas pelaksanaannya
P.   Apa pembelajaran itu ?
è Pembelajaran adalah kegiatan, aktifitas, upaya menciptakan situasi kondisi belajar yang kondusif.
Q.    Komponen pembelajaran
a.    Kurikulum.
b.    Guru.
c.    Siswa.
d.    Metode.
e.    Materi
f.     Alat Pembelajaran(Media)
R.    Sebutkan perbedaan dari :
§  Standar kompetensi: merupakan kualifikasi kemam­puan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran.
§  kompetensis dasar                : adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran ter­tentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompe­tensi dalam suatu pelajaran.
§  Tujuan pembelajaran   : menggambarkan proses dan ha­sil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.
S.    Apa tujuan belajar dan pembelajaran itu
è Tujuan belajar adalah suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan tercapai oleh siswa setelah berlangsungnya proses belajar.
Komponen :
a.    Tingkah laku terminal.
b.    Kondisi-kondisi tes.
c.    Standar perilaku
è Tujuan pembelajaran adalah tercapainya perubahan perilaku atau kompetensi pada siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran
Manfaat :
a.    Memudahkan dalam mengkomunikasikan maksud kegiatan belajar mengajar kepada siswa, sehingga siswa dapat melakukan perbuatan belajarnya secara  lebih mandiri.
b.    Memudahkan guru memilih dan menyusun bahan ajar.
c.    Membantu memudahkan guru menentukan kegiatan belajar dan media pembelajaran.
d.    Memudahkan guru mengadakan penilaian.
T.   Apa yang di maksud potensi dan kemampuan dasar
a.    Potensi adalah kesinambungan antara panca indera, nurani, pola fikir dan motorik
b.    Kemampuan dasar adalah kemampuan yang ditimbulkan dari diri pribadi yang dioptimalkan melalui proses belajar mengajar supaya mantap. Sehingga dapat membantu kemampuan sosial dan kemampuan profesional.
U.         Kita sebagai guru hendaknya mampu mengembangkan kurikulum   ideal menjadi kurikulum actual sehingga nampak betul pada kurikulum yang hidden jelaskan !
a.   Kurikulum ideal, yaitu kurikulum yang berisi sesuatu yang ideal, sesuatu yang dicita-citakan sebagaimana yang tertuang di dalam dokumen kurikulum
b.   Kurikulum aktual atau faktual, yaitu kurikulum yang dilaksanakan dalam proses pengajaran dan pembelajaran. Kenyataan pada umumnya memang jauh berbeda dengan harapan. Namun demikian, kurikulum aktual seharusnya mendekati dengan kurikulum ideal. Kurikulum dan pengajaran merupakan dua istilah yang tidak dapat dipisahkan. Kurikulum merujuk kepada bahan ajar yang telah direncanakan yang akan dilaksanakan dalam jangka panjang. Sedang pengajaran merujuk kepada pelaksanaan kurikulum tersebut secara bertahap dalam belajar mengajar.
c.    Kurikulum tersembunyi (hidden curriculum), yaitu segala sesuatu yang terjadi pada saat pelaksanaan kurikulum ideal menjadi kurikulum faktual. Segala sesuatu yang terjadi di dalam kelas, seperti kebiasaan guru, kehadiran guru, kepala sekolah, tenaga administrasi, atau bahkan dari peserta didik itu sendiri dan sebagainya akan dapat menjadi kurikulum tersembunyi yang akan berpengaruh terhadap pelaksanaan kurikulum ideal di sekolah. Kebiasaan guru datang tepat waktu ketika mengajar di kelas, sebagai contoh, akan menjadi kurikulum tersembunyi yang akan berpengaruh kepada pembentukan kepribadian peserta didik.
V.   Sebutkan komponen prota !
a.    Identitas (mata pelajaran, kelas, tahun pelajaran).
b.    Format isian (semester, standar kompetensi, kompetensi dasar, matei pokok, dan alokasi waktu).
W. Sebutkan komponen Promes !
a.    Identitas (satuan pendidikan, mata pelajaran, kelas/semester, tahun pelajaran).
b.    Format isian (standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, jumlah jam pertemuan (JJP), dan bulan).
X.   Sebutkan komponen Silabus !
a.    Standar kompetensi.
b.    Kompetensi dasar.
c.    Materi pokok / pembelajaran.
d.    Kegiatan pembelajaran.
e.    Indikator.
f.     Penilaian.
g.    Alokasi waktu.
h.    Sumber belajar.

Y.   Sebutkan komponen RPP !
a.    Identitas mata pelajaran.
b.    Standar kompetensi.
c.    Kompetensi dasar.
d.    Indikator pencapaian kompetensi.
e.    Tujuan pembelajaran.
f.     Materi ajar.
g.    Alokasi waktu.
h.    Metode pembelajaran.
i.     Kegiatan pembelajaran.
Z.    Sebutkan komponen pengembangan kurikulum tematik !
a.    Identitas mata pelajaran.
b.    Kompetensi dasar dan indikator.
c.    Materi pokok dan uraiannya.
d.    Strategi pembelajaran.
e.    Alat dan media.
f.     Penilaian dan tindak lanjut.

0 comments: