Sunday 2 October 2011

makalah

BUKU LAPORAN
DASAR –DASAR EVALUASI PENDIDIKAN
PT Bumi Aksara 2009
(BAB 4 MASALAH TES)
(308 halaman)
PROF. DR. SUHARSIMI ARIKUNTO






UJANG MURANA WIJAYA
09510033
KELAS 2A



SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PASUNDAN CIMAHI
2011

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas buku laporan ini. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas buku laporan masih banyak kekurangan, baik dari segi isi, penulisan maupun kata-kata yang digunakan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan laporan kerja praktek ini lebih lanjut, akan penulis terima dengan senang hati. Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas ini.
Akhirnya, tiada gading yang tak retak, meskipun dalam penyusunan makalah ini penulis telah mencurahkan semua kemampuan, namun penulis sangat menyadari bahwa hasilpenyusunan makalah ini jauh dari sempurna dikarenakan keterbatasan data dan referensi maupun kemampuan penulis. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran serta kritik yang membangun dari berbagai pihak







BAB I
PENDAHULUAN
Pada hakikatnya evaluasi adalah suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk menentukan kualitas (nilai dan arti) dari sesuatu, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu dalam rangka pembuatan keputusan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Evaluasi adalah suatu proses bukan suatu hasil (produk). Hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi adalah kualitas sesuatu, baik yang menyangkut tentang nilai atau arti, sedangkan kegiatan untuk sampai pada pemberian nilai dan arti itu adalah evaluasi. Membahas tentang evaluasi berarti mempelajari bagaimana proses pemberian pertimbangan mengenai kualitas sesuatu.
2. Tujuan evaluasi adalah untuk menentukan kualitas sesuatu, terutama yang berkenaan dengan “nilai dan arti”.
• Pemberian nilai dilakukan apabila seorang evaluator memberikan pertimbangannya mengenai evaluan tanpa menghubungkannya dengan sesuatu yang bersifat dari luar. Jadi, pertimbangan yang diberikan sepenuhnya berdasarkan apa evaluan itu sendiri.
• Arti, berhubungan dengan posisi dan peranan evaluasi dalam suatu konteks tertentu.
3. Dalam proses evaluasi harus ada pemberian pertimbangan (judgement) yang merupakan konsep dasar dari evaluasi. Melalui pertimabangan inilah ditentukan nilai dan arti/makna dari sesuatu yang dievaluasi.
4. Pemberian pertimbangan tentang nilai dan arti haruslah berdasarkan kriteria tertentu. Tanpa kriteria yang jelas, pertimbangan nilai dan arti yang diberikan bukanlah suatu proses yang dapat diklasifikasikan sebagai evaluasi. Kriteria ini penting dibuat oleh evaluator dengan pertimbangan:
• Hasil evaluasi dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
• Evaluator lebih percaya diri.
• Menghindari adanya unsur subjektivitas.


BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian
Beberapa istilah dalam test diantaranya:
1. Test
Sebelum EYD tes adlah alat atau prosedur yang digunkan untuk mengetahui atau mengukur suatu dalam suasana dengan cara-cara yang telah ditenukan.
2. Testing
Merupakan saat pada waktu tes itu dilakasanakan
3. Testee
Responden yang sedang mengerjakan test
4. Tester
5. Adalah orang yang diserahi untuk melakasanakan pengambilan test terhadap para responden.
b. tugas tester
1. mempersiapkan ruangan dan peralatan
2. Membagikan lemabran test
3. menerangkan cara mengerjakan test
4. mengawasi responden
5. memeberikan tanda waktu
6. mengumpulkan hasil responden
7. mengisi berita acara
c. persaratan test
persaratan test yang utama adalah :
1. Kualitas dari tes yang di berikan
2. Pengadministrasian dalam pelaksanaan
d. kelemahan test yang mungkin terjadi
1. adalakalanya test menyinggung pribadi seseorang
2. test menimbulkan kecemasan
3. tes mengatagorikaqn sisiwa secara tetap
4. tes tidak mendukung kecemerlangan dan daya krasi sisiwa
5. tes hanya mengukur aspek tingkah laku yang tebatas
d. cirri-ciri tes yang baik
 Validitas
 Reliabilitas
 Objektivitas

Validitas atau kesahihan menunjukan pada kemampuan suatu instrumen (alat pengukur) mengukur apa yang harus diukur (…. a valid measure if it succesfully measure the phenomenon)

Untuk menentukan reliabilitas tes hasil belajar, yang pertama akan dikemukakan tentang cara menentukan reliabilitas tes hasil belajar bentuk uraian dan tes hasil belajar bentuk objektif

Teknik pengujian relibilitas tes hasil belajar bentuk uraian
Untuk menentukan apakah tes hasil belajar bentuk uraian yang disusun oleh seorang guru telah memiliki reliabilitas yang tinggi ataukah belum. Maka untuk mencari reliabilitas sebuah tes hasil belajar dapat dicari dengan menggunakan ALPHA.
Untuk mencapai objektivitas itu, penelitian harus menggunakan perangkat yang tepat guna, yang dalam bahasa penelitian disebut sebagai alat yang bersifat valid. Maksudnya adalah alat yang tepat dan tajam di dalam mengukur sesuatu yang ditelitinya. Untuk penelitian yang memiliki alat ukur yang valid, maka proses pengambilan kesimpulan menjadi tidak sulit dilakukan, namun apabila tidak, maka masih diperlukan proses pengecekan mengenai seberapa besar hasil penelitian itu menunjukan keadaan yang sebenarnya dari sasaran penelitian.
Peran Objektivitas, Validitas dan Reliabilitas Bagi Penelitian Kualitatif
Penelitian merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mencari kebenaran. Untuk mendapatkan kebenaran tersebut diperlukan serangkaian langkah yang dapat menuntun peneliti untuk menghasilkan sesuatu yang tidak menyimpang dari keadaan yang sebenarnya dari sasaran penelitian. Serangkaian langkah tersebut antara lain meliputi langkah-langkah untuk mendapatkan objektivitas, validitas dan reliabilitas.
Untuk mendapatkan oyektivitas ini, para peneliti harus mampu menanggalkan subyektivisme, baik subyektivisme yang datang dari pihak peneliti, maupun subyektivisme yang datang dari sasaran penelitian. Agar objektivitas tersebut dapat diperoleh, maka para peneliti harus mampu menampilkan indikator atau alat ukur yang valid, dan sekaligus menggunakannnya. Dengan alat yang valid, yang tepat dan yang sesuai itu, maka peneliti akan terpandu ke arah perolehan hasil penelitian yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, atau paling tidak mendekati keadaan yang sebenarnya. Untuk mengetahui seberapa besar suatu hasil penelitian dapat menunjukkan keadaan yang sebenarnya, peneliti perlu pula melakukan cara-cara mengukur tingkat kepercayaan atau apa yang biasa disebut dengan istilah reliabilitas.
Dari beberapa contoh di atas menjadi dapat diketahui bahwa peran objektivitas, validitas dan reliabilitas sangatlah besar bagi tindak lanjut dari suatu hasil penelitian. Andaikata hasil penelitian tertentu hanya untuk pengembangan ilmu pengetahuan pun, maka sifat yang objektif, valid dan reliabel, tetaplah sangat diperlukan keberadaannya. Artinya, dunia teoretik pun sangat pula memerlukan konsep konsep objektivitas, validitas dan reliabilitas.











lampiran- lampiran








BUKU LAPORAN
DASAR –DASAR EVALUASI PENDIDIKAN
PT Bumi Aksara 2009
(BAB 4 MASALAH TES)
(308 halaman)
PROF. DR. SUHARSIMI ARIKUNTO






UJANG MURANA WIJAYA
09510033
KELAS 2A



SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PASUNDAN CIMAHI
2011

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas buku laporan ini. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas buku laporan masih banyak kekurangan, baik dari segi isi, penulisan maupun kata-kata yang digunakan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan laporan kerja praktek ini lebih lanjut, akan penulis terima dengan senang hati. Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas ini.
Akhirnya, tiada gading yang tak retak, meskipun dalam penyusunan makalah ini penulis telah mencurahkan semua kemampuan, namun penulis sangat menyadari bahwa hasilpenyusunan makalah ini jauh dari sempurna dikarenakan keterbatasan data dan referensi maupun kemampuan penulis. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran serta kritik yang membangun dari berbagai pihak







BAB I
PENDAHULUAN
Pada hakikatnya evaluasi adalah suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk menentukan kualitas (nilai dan arti) dari sesuatu, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu dalam rangka pembuatan keputusan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Evaluasi adalah suatu proses bukan suatu hasil (produk). Hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi adalah kualitas sesuatu, baik yang menyangkut tentang nilai atau arti, sedangkan kegiatan untuk sampai pada pemberian nilai dan arti itu adalah evaluasi. Membahas tentang evaluasi berarti mempelajari bagaimana proses pemberian pertimbangan mengenai kualitas sesuatu.
2. Tujuan evaluasi adalah untuk menentukan kualitas sesuatu, terutama yang berkenaan dengan “nilai dan arti”.
• Pemberian nilai dilakukan apabila seorang evaluator memberikan pertimbangannya mengenai evaluan tanpa menghubungkannya dengan sesuatu yang bersifat dari luar. Jadi, pertimbangan yang diberikan sepenuhnya berdasarkan apa evaluan itu sendiri.
• Arti, berhubungan dengan posisi dan peranan evaluasi dalam suatu konteks tertentu.
3. Dalam proses evaluasi harus ada pemberian pertimbangan (judgement) yang merupakan konsep dasar dari evaluasi. Melalui pertimabangan inilah ditentukan nilai dan arti/makna dari sesuatu yang dievaluasi.
4. Pemberian pertimbangan tentang nilai dan arti haruslah berdasarkan kriteria tertentu. Tanpa kriteria yang jelas, pertimbangan nilai dan arti yang diberikan bukanlah suatu proses yang dapat diklasifikasikan sebagai evaluasi. Kriteria ini penting dibuat oleh evaluator dengan pertimbangan:
• Hasil evaluasi dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
• Evaluator lebih percaya diri.
• Menghindari adanya unsur subjektivitas.


BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian
Beberapa istilah dalam test diantaranya:
1. Test
Sebelum EYD tes adlah alat atau prosedur yang digunkan untuk mengetahui atau mengukur suatu dalam suasana dengan cara-cara yang telah ditenukan.
2. Testing
Merupakan saat pada waktu tes itu dilakasanakan
3. Testee
Responden yang sedang mengerjakan test
4. Tester
5. Adalah orang yang diserahi untuk melakasanakan pengambilan test terhadap para responden.
b. tugas tester
1. mempersiapkan ruangan dan peralatan
2. Membagikan lemabran test
3. menerangkan cara mengerjakan test
4. mengawasi responden
5. memeberikan tanda waktu
6. mengumpulkan hasil responden
7. mengisi berita acara
c. persaratan test
persaratan test yang utama adalah :
1. Kualitas dari tes yang di berikan
2. Pengadministrasian dalam pelaksanaan
d. kelemahan test yang mungkin terjadi
1. adalakalanya test menyinggung pribadi seseorang
2. test menimbulkan kecemasan
3. tes mengatagorikaqn sisiwa secara tetap
4. tes tidak mendukung kecemerlangan dan daya krasi sisiwa
5. tes hanya mengukur aspek tingkah laku yang tebatas
d. cirri-ciri tes yang baik
 Validitas
 Reliabilitas
 Objektivitas

Validitas atau kesahihan menunjukan pada kemampuan suatu instrumen (alat pengukur) mengukur apa yang harus diukur (…. a valid measure if it succesfully measure the phenomenon)

Untuk menentukan reliabilitas tes hasil belajar, yang pertama akan dikemukakan tentang cara menentukan reliabilitas tes hasil belajar bentuk uraian dan tes hasil belajar bentuk objektif

Teknik pengujian relibilitas tes hasil belajar bentuk uraian
Untuk menentukan apakah tes hasil belajar bentuk uraian yang disusun oleh seorang guru telah memiliki reliabilitas yang tinggi ataukah belum. Maka untuk mencari reliabilitas sebuah tes hasil belajar dapat dicari dengan menggunakan ALPHA.
Untuk mencapai objektivitas itu, penelitian harus menggunakan perangkat yang tepat guna, yang dalam bahasa penelitian disebut sebagai alat yang bersifat valid. Maksudnya adalah alat yang tepat dan tajam di dalam mengukur sesuatu yang ditelitinya. Untuk penelitian yang memiliki alat ukur yang valid, maka proses pengambilan kesimpulan menjadi tidak sulit dilakukan, namun apabila tidak, maka masih diperlukan proses pengecekan mengenai seberapa besar hasil penelitian itu menunjukan keadaan yang sebenarnya dari sasaran penelitian.
Peran Objektivitas, Validitas dan Reliabilitas Bagi Penelitian Kualitatif
Penelitian merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mencari kebenaran. Untuk mendapatkan kebenaran tersebut diperlukan serangkaian langkah yang dapat menuntun peneliti untuk menghasilkan sesuatu yang tidak menyimpang dari keadaan yang sebenarnya dari sasaran penelitian. Serangkaian langkah tersebut antara lain meliputi langkah-langkah untuk mendapatkan objektivitas, validitas dan reliabilitas.
Untuk mendapatkan oyektivitas ini, para peneliti harus mampu menanggalkan subyektivisme, baik subyektivisme yang datang dari pihak peneliti, maupun subyektivisme yang datang dari sasaran penelitian. Agar objektivitas tersebut dapat diperoleh, maka para peneliti harus mampu menampilkan indikator atau alat ukur yang valid, dan sekaligus menggunakannnya. Dengan alat yang valid, yang tepat dan yang sesuai itu, maka peneliti akan terpandu ke arah perolehan hasil penelitian yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, atau paling tidak mendekati keadaan yang sebenarnya. Untuk mengetahui seberapa besar suatu hasil penelitian dapat menunjukkan keadaan yang sebenarnya, peneliti perlu pula melakukan cara-cara mengukur tingkat kepercayaan atau apa yang biasa disebut dengan istilah reliabilitas.
Dari beberapa contoh di atas menjadi dapat diketahui bahwa peran objektivitas, validitas dan reliabilitas sangatlah besar bagi tindak lanjut dari suatu hasil penelitian. Andaikata hasil penelitian tertentu hanya untuk pengembangan ilmu pengetahuan pun, maka sifat yang objektif, valid dan reliabel, tetaplah sangat diperlukan keberadaannya. Artinya, dunia teoretik pun sangat pula memerlukan konsep konsep objektivitas, validitas dan reliabilitas.

0 comments: