Sunday 2 October 2011

puisi

TETSAN EMBUN PAGI
Indah kata yang terucap
Manis janji menyelimuti diri
Sebening embun di pagi hari
Memberikan harapan seperti mentari
 Dimana kata sudah tak terdengar
Saat janji tak ditepati
Ketika harapan menjadi menjadi kelabu
Menapap hidup yang tak  pasti
Saat butiran air mata membasahi pipi
Rasa sakit yang tiada henti
Demi setangkai bunga yang telah pergi
Bersama dengan tetesan embun dipagi hari
Jalan hidup yang tak menentu
Jadi keputusan yang selalu ragu
Tapi kini telah berlalu...
Menjadi kenangan di masa lalu

(Ujang Murana Wijaya)






1 comments: